Kronologis Gencatan Senjata Iran-Israel: Sebuah Jeda di Tengah Ketidakpastian
Upaya diplomatik untuk meredam eskalasi antara Israel dan Iran mendapat ujian berat dalam tiga hari terakhir, saat kedua negara saling meluncurkan serangan meski kesepakatan gencatan senjata diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Mengutip dari pemberitaan AP News, pada Senin (23/6) Trump mengklaim telah menengahi gencatan senjata antara dua musuh bebuyutan itu setelah serangkaian serangan udara Israel menghantam fasilitas nuklir Iran di Natanz, Isfahan, dan Fordo. Namun, hanya beberapa jam berselang, Iran membalas dengan tembakan rudal ke Al Udeid Air Base di Qatar, pangkalan utama militer AS di kawasan tersebut. Sebagian besar rudal dicegat, namun ketegangan meningkat.
Pada Selasa (24/6) AP News mewartakan bahwa militer Israel mengklaim telah meluncurkan serangan presisi ke fasilitas radar dekat Teheran sebagai balasan atas serangan rudal Iran yang menewaskan empat warga sipil di Beersheba. Iran, melalui kantor berita ISNA, membantah tuduhan tersebut dan menyebut laporan peluncuran rudal sebagai “informasi palsu.”
Meski gencatan senjata masih berlaku di atas kertas, kedua pihak saling menuduh telah melanggarnya. Trump dilaporkan frustrasi dan mendesak Israel untuk tidak melanjutkan operasi militer besar-besaran ke Teheran. Laporan intelijen AS menyatakan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran kemungkinan besar hanya menunda program tersebut, bukan menghentikannya sepenuhnya merujuk pada artikel Reuters.
Pada (24/6), menurut laporan yang dirilis oleh media HRANA, Total korban jiwa di Iran tercatat 974 korban meninggal dunia dan 3.458 lainnya mengalami luka-luka. Sedangkan di pihak Israel tercatat 30 korban meninggal dunia dan 3.441 lainnya mengalami luka-luka mengutip media Times of Israel dan laporan dari Kementerian Kesehatan Israel
Hingga Rabu (25/6) pagi waktu setempat, situasi di perbatasan kedua negara relatif tenang, namun ketegangan masih membayangi dengan kekhawatiran konflik dapat kembali meletus sewaktu-waktu.
Konflik antara Iran-Israel menunjukkan pola klasik eskalasi di Timur Tengah. Amerika Serikat berakhir tampil sebagai stakeholder dengan dua peran yaitu mediator dan partisipan langsung dari konflik Iran-Israel. Meski upaya Trump untuk gencatan senjata berhasil namun program nuklir dan ambisi regional Iran tetap terus berjalan meski mengalami penundaan. Apakah kondisi status-quo antara Iran dan Israel ini akan berubah signifikan ataukah ini hanya awal dari sebuah konflik besar yang akan menanti di masa depan?
Referensi
AP News, 2025.“Iranian missile barrage strikes Israel after deadline Trump announced for ceasefire passes” [online]. In https://apnews.com/article/israel-iran-war-nuclear-trump-bomber-news-06-23-2025-9e78510c88ccc5e262341f41550609c5. [accessed on 24 June 2025]
HRANA, 2025.“The Eleventh Day of Israeli Strikes: Key Developments” [online]. In https://www.en-hrana.org/the-eleventh-day-of-israeli-strikes-key-developments/. [accessed on 26 June 2025]
Reuters, 2025. “US strikes failed to destroy Iran’s nuclear sites, intelligence report says” [online]. In https://www.reuters.com/world/middle-east/trump-announces-israel-iran-ceasefire-2025-06-23/. [accessed on 26 June 2025]
The Times of Israel, 2025. “The Israel-Iran war by the numbers, after 12 days of fighting” [online]. In https://www.timesofisrael.com/the-israel-iran-war-by-the-numbers-after-12-days-of-fighting/. [accessed on 26 June 2025]
Gelombang Penangkapan Agen Mossad di Iran Berlanjut
Usai berakhirnya konflik singkat selama 12 hari antara Iran dan Israel, pemerintah Iran meningkatkan operasi kontra-intelijen secara masif. Merujuk pada Reuters, IRNA melaporkan telah mengeksekusi tiga pria yang dinyatakan bersalah sebagai agen Mossad dan dituduh menyelundupkan peralatan untuk operasi pembunuhan. Dikabarkan bahwa eksekusi digelar pada Rabu (25/6) merujuk pada pemberitaan CNBC Indonesia
Operasi ini bagian dari gelombang penangkapan besar-besaran: keamanan dalam negeri menahan paling tidak 705–700 lebih orang, termasuk aktor wilayah etnis seperti Kurdi yang dicurigai memiliki koneksi dengan intelijen asing atau kelompok separatis mengutip dari pemberitaan CNN Indonesia. Penahanan ditujukan untuk memperkuat stabilitas nasional pasca serangan udara oleh Israel sejak (13/6)
Lebih lanjut, media resmi Iran menyebutkan bahwa tindakan tegas ini mencakup penyitaan peralatan spionase, drone, dan bahan peledak yang persiapannya diungkap saat beberapa tersangka ditangkap di Provinsi Alborz dan daerah perbatasan barat dan tengah negara tersebut .
Operasi penindakan ini ditujukan tak hanya pada individu, tetapi membongkar jaringan pengintai yang dianggap menyusup untuk melemahkan keamanan internal Iran.
Dalam kacamata geopolitik, langkah ini dipandang sebagai pesan simbolis sekaligus praktis. Ini adalah mempertegas sikap tegas Tehran terhadap Israel dan menghalau potensi infiltrasi sebelum isu semakin melebar. Penyiaran eksekusi tiga pria di media negara diklaim sebagai upaya memperkuat legitimasi rezim di mata publik domestik dan menimbulkan efek jera bagi pihak asing.
Referensi
CNBC Indonesia, 2025. “Lagi! Iran Gantung Mati 3 Orang Mata-Mata Israel Mossad” [online]. In https://www.cnbcindonesia.com/news/20250625124926-4-643820/lagi-iran-gantung-mati-3-orang-mata-mata-israel-mossad. [accessed on 26 June 2025]
CNN Indonesia, 2025. “Iran Tangkap 700 Orang Diduga Mata-mata Mossad Israel” [online]. In https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250625135106-120-1243683/iran-tangkap-700-orang-diduga-mata-mata-mossad-israel. [accessed on 26 June 2025]
Reuters, 2025. “Iran hangs three men for spying for Israel” [online]. In https://www.reuters.com/world/middle-east/iran-hangs-three-men-spying-israel. [accessed on 26 June 2025]