Indo Defence 2024 yang diselenggarakan pada 11-14 Juni 2025 kembali menjadi magnet bagi para pelaku industri pertahanan, pemangku kebijakan, dan lembaga kajian strategis di kawasan. CNDSS Indonesia turut hadir dalam ajang bergengsi ini sebagai bagian dari komitmen kami untuk terus mengikuti dinamika industri pertahanan, baik di tingkat nasional maupun global.
Pameran ini mencerminkan ekosistem alutsista yang sangat komprehensif. Tidak hanya platform utama seperti kendaraan tempur dan sistem persenjataan, namun juga berbagai subsistem pendukung, sensor, hingga solusi teknologi terbaru turut dipamerkan di sini. Hal ini memberikan gambaran utuh mengenai kompleksitas industri pertahanan saat ini.
Kami berkesempatan hadir di hari publik (public day). Meski di beberapa titik terlihat booth yang sudah kosong, semangat tim CNDSS tidak surut. Antusiasme kami tetap tinggi untuk menyerap informasi dan membangun koneksi. Apalagi dengan kehadiran sejumlah fasilitas yang membuat pengunjung semakin nyaman mulai dari transportasi yang nyaman dan mudah diakses, para staff yang sigap dan ramah hingga kebutuhan aneka makanan pun juga tersedia.
Awalnya kami memasuki Hall-A Dimana terdapat sejumlah nama besar diantaranya seperti Lockheed Martin, Rheinmetall dengan IFV Lynx, Naval Group, dan Safran dengan guided bomb HAMMER berikut sejumlah alutsista lainnya.

Unit asli Bayraktar TB-3 di hall beserta kelengkapan rudal dan bom pintar di hall Republikorp, Indo Defence 2024 pada Sabtu (14/6)
Berikutnya kami mengunjungi hall khusus Republikorp. Hall ini tergolong salah satu yang terbesar di Indo Defence 2024, menampung berbagai macam alutsista modern dalam satu area terintegrasi. Di dalamnya, kami dapat melihat langsung berbagai platform drone taktis, jenis yang kini banyak digunakan dalam konflik modern seperti di Ukraina. Bahkan, tidak ketinggalan hadir juga Bayraktar TB-3 dalam bentuk unit asli, sebuah medium UAV yang menjadi ikon ekspansi teknologi drone Turki di panggung internasional.
Lanjut, tim CNDSS juga menyempatkan diri untuk menelusuri booth Defend ID yang yang terdiri dari beberapa booth BUMN Strategis untuk melihat perkembangan terkini kemajuan yang telah dicapai oleh anak bangsa. Sebagai contoh, PT PAL Indonesia menampilkan model frigat 140 meter dan mock-up KSOT atau kapal selam otonom yang sedang dikembangkan bekerjasama dengan Diehl Defense dari Jerman. Kehadiran produk andalan nasional ini menjadi gambaran konkret kemajuan industri pertahanan maritim dalam menjawab tantangan kontemporer baik dari atas permukaan maupun bawah permukaan, baik berawak maupun tanpa awak.

Bayu Herlambang selaku staff perwakilan PT.PAL Jakarta (kiri) dengan Co-Founder CNDSS Akhmad Hani Nadif (kanan) di booth PT.PAL, Indodefence 2024 pada Sabtu (14/6)

Diorama Armada TNI-AL di booth DEFEND ID, PT.PAL. Terlihat 3 unit KCR (Kapal Cepat Rudal) (depan), 2 unit Kapal Selam (ujung kanan dan kiri). Pada bagian tengah terlihat 2 unit “Light-Frigate” Martadinata-Class yang diapit oleh 2 unit FMP (Frigate Merah Putih) pada sisi kanan dan kiri. Terlihat juga kapal BRS (Bantu Rumah Sakit) (formasi ujung belakang tengah) yang diapit oleh 2 unit LPD di pameran Indo Defence 2024 pada Sabtu (14/6)
Booth PT.PAL juga semakin menarik berkat adanya diorama formasi armada TNI-AL yang lengkap. Mulai dari KCR series, Light Frigate Martadinata-Class di bagian Tengah formasi dengan diapit Frigate FMP di kanan kiri nya. Pada bagian belakang formasi terdapat sejumlah LPD dan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) pada bagian tengah belakang. Para staf booth juga ramah dan antusias menjelaskan spesifikasi teknis kepada pengunjung.
Tidak ketinggalan, PT.Lundin, sebuah BUMS perkapalan yang berpusat di Banyuwangi juga menawarkan solusi terbaru dalam bentuk drone laut yaitu Arrow 600 yang mampu menjalankan misi pengintaian, patroli, hingga fungsi peledakan diri atau yang khalayak umum sebut sebagai misi Kamikaze.

Mock Up USV (Unmanned Surface Vessel) Arrow 600 dari PT.Lundin di Indo Defence 2024 pada (14/6)
Tak jauh dari sana, kami juga melihat lebih dekat produk-produk yang tergabung di bawah payung DEFEND ID lainnya seperti PT Dahana dengan sistem senjata portabel Merapi dan SLT (Senjata Lawan Tank) yang ditampilkan lengkap bersama spesifikasi dan komponennya. Produk ini menunjukkan potensi nyata kemandirian industri pertahanan darat Indonesia.

Prototipe peluncur dan roket anti-tank SLT (kanan bawah) dan prototipe rudal MANPADS Merapi (kanan atas) di pameran Indo Defence 2024 pada Sabtu (14/6)
Masih di sektor darat, kami mengamati panser amfibi AWAV 8×8 dari Chaiseri Defence, Thailand. Kendaraan ini sudah mendapatkan pesanan sebanyak 7 unit dari RTMC atau Korps Marinir Kerajaan Thailand. Sebuah terobosan dari industri pertahanan negara ASEAN lain yang kami rasa patut dijadikan sebagai referensi bagi kemandirian industri pertahanan dalam negeri

Panser Amfibi AWAV 8X8 besutan Chaiseri Defense di pameran indodefence 2024 pada Sabtu (14/6)
Di sisi lain, dominasi perusahaan Turki juga semakin terasa, tidak hanya dari Bayraktar TB3 yang kami lihat sebelumnya, tetapi juga di booth Roketsan yang memamerkan beragam sistem rudal, mulai dari anti-tank hingga rudal balistik KHAN yang akan mengisi inventori TNI-AD. Masih di hall yang sama kami juga mengunjungi booth Turkish Aerospace dengan model helikopter serang T129 ATAK, serta Baykar yang memperkenalkan Kizilelma, jet tempur tanpa awak generasi terbaru mereka. Kami melihat bahwasannya Turki tergolong konsisten dalam pengembangan teknologi tinggi di industri pertahanan dalam negerinya

Mock up Helikopter serang Turki, ATAK 129 produksi TAI (Turkish Aerospace Industry) di pameran Indo Defence 2024 pada Sabtu (14/6)
Di hall lain, kami menjumpai kehadiran Rusia melalui Rosoboronexport, serta pabrikan asal Tiongkok seperti CSSC yang memamerkan berbagai model kapal perang dan sistem bawah laut Tak ketinggalan juga kehadiran BrahMos dari India dengan boothnya yang sangat luas.
Sejatinya masih ada banyak booth lain dari perusahaan besar hingga start-up dari berbagai negara maupun dalam negeri yang turut serta dalam ajang indo defence kali ini. Namun karena keterbatasan waktu, tim CNDSS belum sempat untuk mengunjunginya.
Akhir kata, kunjungan ke Indo Defence 2024 ini tidak hanya membuka wawasan kami tentang perkembangan teknologi pertahanan global, tetapi juga memperkuat optimisme terhadap kapasitas dan potensi industri pertahanan Indonesia ke depan. Pameran ini menjadi bukti nyata bahwa kompetisi, inovasi, dan kolaborasi antar pelaku industri terus berkembang, dan Indonesia tidak boleh sekadar menjadi pasar, melainkan harus tampil sebagai pemain strategis di dalamnya.