Teheran – Iran berduka setelah Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian tewas dalam kecelakaan helikopter tragis di dekat Uzi. Insiden ini terjadi ketika helikopter yang mereka tumpangi mengalami kerusakan teknis dan jatuh pada pukul 14:30 waktu setempat, Minggu (19/5) . Tim penyelidik mengidenti kasi kegagalan mesin sebagai penyebab awal kecelakaan, namun penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung untuk memastikan detail yang lengkap.
Ebrahim Raisi, yang menjabat sebagai Presiden sejak 2021, memiliki latar belakang kontroversial, terutama karena keterlibatannya dalam eksekusi ribuan tahanan politik pada tahun 1988. Di sisi lain, Hossein Amir-Abdollahian adalah diplomat senior yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan memiliki peran signi kan dalam kebijakan luar negeri Iran, terutama di kawasan Timur Tengah.
Kecelakaan ini terjadi di tengah ketegangan regional yang meningkat, termasuk kon ik di Gaza dan hubungan yang tegang
antara Iran dan negara-negara Barat terkait program nuklir Iran. Kejadian ini memicu masa berkabung nasional selama tujuh hari, dan ribuan warga Iran turun ke jalan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada kedua pemimpin mereka. Sesuai dengan konstitusi, Presiden iran yang meninggal saat menjabat akan digantikan oleh Wakil Presiden yang akan mengambil alih sementara jabatan tersebut selama 50 hari dengan persetujuan Pemimpin Tertinggi Iran.
Berbagai pemimpin dunia telah menyampaikan belasungkawa mereka kepada rakyat Iran. Sementara itu, Dewan Pengawal Revolusi Iran sedang mempersiapkan proses pemilihan pemimpin baru. Banyak spekulasi muncul mengenai siapa yang akan menggantikan posisi kedua pemimpin ini dalam situasi yang penuh tantangan.
Situasi politik dan keamanan serta kebijakan luar negeri Iran belum dapat terlihat jelas. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa akan terjadi perubahan signi kan sedangkan sisanya menyatakan tidak. Dunia internasional menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai dampak dari kehilangan besar ini terhadap stabilitas regional dan kebijakan Iran di masa mendatang.